Senin, 24 Januari 2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

IDENTITAS
Sekolah                       : SMA 1 Telaga
Mata Pelajaran            : Biologi
Pokok Bahasan           : Sistem Pencernaan pada hewan ruminansia
Kelas / Semester          : XI/Genap
Standar Kompetensi    : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia    dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit   yang mungkin terjadi serta implikasinya pada   salingtemas
Kompetensi Dasar      : Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan   proses serta kelainan/peyakit yang dapat terjadi   pada sistem pencernaan makanan pada manusia   dan hewan (misalnya ruminansia) 
Indikator Pencapaian : - Mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses          pencernaan hewan ruminansia
-     Membedakan sistem pencernaan makanan manusia dan hewan ruminansia
Alokasi waktu             : 2 x 45 menit 

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat :
Ø  Mengidentifikasi struktur alat pencernaan pada hewan ruminansia
Ø  Menjelaskan fungsi alat pencernaan pada ruminansia
Ø  Menjelaskan proses pencernaan pada hewan ruminansia
Ø  Mengidentifikasi perbedaan sistem pencernaan makanan manusia dan hewan ruminansia.
MATERI PEMBELAJARAN
Pencernaan Hewan Ruminansia
Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :
1.
Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.
2.
Geraham belakang (Molar) memiliki bentuk datar dan lebar.
3.
Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
4.
Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadang-kadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.






Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
3
3
-
-
-
-
-
-
Rahang atas
M
P
C
I
I
C
P
M
Jenis gigi
3
3
-
4
4
-
3
  3
Rahang bawah
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang
Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm.
Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dari isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan fermentasi.
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk tonjolan pada saat otot sfinkter berkontraksi.
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Asam lemak serta protein inilah yang menjadi bahan baku pembentukkan susu pada sapi. Nah, inilah alasan mengapa hanya dengan memakan rumput, sapi dapat menghasilkan susu yang bermanfaat bagi manusia.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.
Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.
Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).
Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio).

METODE PEMBELAJARAN
1.      Ceramah
2.      Diskusi
3.      Tanya jawab

MODEL PEMBELAJARAN
Kepala Bernomor Struktur

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
        Kegiatan Awal ( ± 5 menit )
Ø  Absensi
Ø  Motivasi dan apersepsi

Guru bertanya kepada siswa :
            1. Bagaimanakah proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia?
Kemungkinan jawaban siswa :
     Rongga mulut,Esophagus,Lambung ,Usus halus,Usus besar,Rektum
                 Bagaimanakah struktur dan fungsi  sistem pencernaan hewan                  ruminansia ?
Untuk memahami hal tersebut,guru menekankan kepada siswa untuk memperhatikan materi yang akan disampaikan
Kegiatan Inti ( ± 75 menit )
Ø  siswa dibagi dalam kelompok,setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor .
Ø  penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya terhadap tugas yang      beranakai.
Ø  misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal dan siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomr tiga melaporkan hasil pekrjaanya dan seterusnya.
Ø   jka prlu guru bias menyuruh kja sama antar kelompok.siswa disuruh keluar dari  kelompoknya dan bergabung bersma beberapa siswa yang bernomor sama dari  kelompok lain
Ø  laporan hasil kelompok  dan tanggapan dari kelompok yang lain.
Ø  kesimpulan.
Kegiatan Penutup ( ± 10 menit )
Ø  Guru memberikan tugas mandiri
Ø  Menutup pelajaran

SUMBER PELAJARAN
Buku sains biologi 2 kelas XI oleh Wijayanti tahun 2010

PENILAIAN
-          Bentuk penilaian         : Tes dan tugas
-          Aspek yang dinilai      : pengetahuan dan sikap
-          Jenis penilaian             : penilaian proses dan hasil
-          Instrumen penilaian     : soal
Penilaian Tes
 Tes tertulis bentuk essay
1.      Sebutkan struktur alat pencernaan makanan pada hewan ruminansia
 (skor 5)
2.      Jelaskan fungsi dari alat pencernaan makanan hewan ruminansia tersebut
(skor 10)
3.      Jelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia (skor 20)
4.      Jelaskan perbedaan antara sistem pencernaan makanan manusia dan hewan ruminansia (skor 15)
§  Kunci jawaban :
1.      Struktur alat pencernaan ruminansia
v  Rongga mulut
v  Esophagus
v  Lambung
v  Usus halus
v  Usus besar
v  Rektum
2.      Fungsi
Ø  Rongga mulut :
  •  
-          Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.

-          Geraham belakang (Molar) memiliki bentuk datar dan lebar.

-          Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
Ø  Esophagus : mendorong makanan sampai ke lambung dengan adanya gerakan peristaltik
Ø  Lambung : untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan fermentasi.
Ø  Usus halus : perombakan terakhir dan proses penyerapan sari-sari makanan
Ø  Usus besar : sebagai tempet pembusukan makanan
Ø  Rektum : bagian yang meghubungkan usus dengan anus.
3.      pada hewan Proses pencernaan makanan ruminansia :
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Selanjutnya makanan diteruskan ke usus. Usus pada mamalia dapat dibedakan atas usus halus dan usus besar. Di dalam usus halus terjadi perombakan terakhir dan proses penyerapan sari-sari makanan. Usus berakhir dengan rektum dan lubang yang disebut anus.
4.      Perbedaan pencernaan makanan manusia dan hewan ruminansia
Secara garis besar system pencernaan makanan makanan pada semua hewan mamalia adalah sama, kecuali hewan pemamah biak yang memiliki kekhususan. Pada manusia tidak terjadi pengunyahan makanan dua kali sehingga feses yang dikeluarkan lebih kasar dan berserat. Sedangkan pada hewan pemamah biak terjadi proses pengunyahan makanan dua kali. Pada sapi terjadi fermentasi selulosa di rumen. 

RUBRIK PENILAIAN PROSES BELAJAR PESERTA DIDIK
Lembar Penilaian :
No.
Nama
Aspek
Kerja Kelompok
Keaktifan
Keberanian Bertanya
3
2
1
3
2
1
3
2
1
1










2










3










dst











Keterangan :
Aspek
Skor
Kriteria penilaian
Kerja sama dalam kelompok
3
Dapat bekerja sama dengan baik.
2
Kurang dapat bekerja sama dengan baik.
1
Tidak dapat bekerja sama.
Keaktifan dalam proses belajar mengajar.
3
Aktif selama proses pembelajaran.
2
Kurang aktif selama proses pembelajaran
1
Tidak aktif selama pembelajaran.
Keberanian bertanya atau menjawab.
3
Sering bertanya, menjawab, beragumen.
2
Pernah bertanya, menjawab, berargumen.
1
Tidak pernah bertanya, menjawab dan beragumen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar